PERSEROAN TERBATAS (DIVIDEN, SALDO LABA, DAN PELAPORAN LABA)

Deviden
Dividen (dividend) adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai (kas), saham perusahaan, atau aktiva lainnya. Semua dividen haruslah diumumkan oleh dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi kewajiban perusahaan. Terdapat 3 tanggal yang signifikan untuk mengumumkan dan pembayaran dividen : tanggal pengumuman, tanggal pencatatan, dan tanggal pembayaran dividen.
Tanggal pengumuman (declaration date) adalah tanggal pada saat direksi mengumumkan dividen. Pada tanggal tersebut dividen menjadi kewajiban perusahaan dan dicatat pada buku perusahaan. Tanggal pengumuman ini biasanya beberapa minggu sebelum tanggal pembayaran dividen. Pengumuman dividen dicatat dengan mendebit rekening saldo laba dan mengkredit rekening utang dividen.
Tanggal pencatatan (date of record) merupakan tanggal yang dipilih oleh dewan direksi untuk mendaftar para pemegang saham yang berhak menerima saham. Karena waktu yang yang tersita untuk menyusun daftar para pemegang saham, maka tanggal pencatatan biasanya dua atau tiga minggu setelah tanggal pengumuman dividen, namun sebelum tanggal pembayaran dividen.
Tanggal pembayaran adalah tanggal dividen benar-benar dibayarkan. Pembayaran biasanya berlangsung beberapa minggu setelah tanggal pengumuman dividen. Pembayaran dividen dilakukan dengan mendebit rekening utang dividen dan mengkredit rekening kas.
Deviden Tunai
            Dividen Tunai (cash dividend) adalah pembagian laba oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya.       Terdapat tiga kondisi yang patut dipenuhi oleh sebuah perusahaan untuk membayar dividen kas :
1. Saldo laba yang mencukupi.
2. Kas memadai.
3. Tindakan formal oleh dewan direksi
Deviden Saham
Dividen saham (stock dividend) adalah distribusi pro rata saham kepada para pemegang saham melalui suatu transfer saldo laba ke modal setor. Saham yang dibagikan biasanya saham biasa dan diterbitkan untuk para pemegang saham biasa. Dividen saham berbeda secara mendasar dari dividen kas karena diveden saham tidak mentransfer aktiva perusahaan ke pemegang saham. Dengan demikian, dividen saham tidak terdapat pembagian aktiva perusahaan. Dividen saham tidak mempunyai pengaruh atas jumlah ekuitas pemegang saham. Dividen saham sering dipandang menguntungkan oleh para pemegang saham karena:
1.                  Mereka tidak menerima aktiva perusahaan.
2.                  Secara teoritis, jumlah nilai pasar dari investasi mereka tidak akan membengkak karena jumlah lembar saham yang bertambah tadi akan diimbangi pula oleh kemerosotan harga pasar saham per lembar akibat jumlah lembar saham yang lebih banyak.
Perusahaan memilih untuk menerbitkan dividen saham ketimbang dividen kas karena beberapa alasan:
1.                  Saldo laba kemungkinan telah menjadi besar besar relatif terhadap jumlah ekuitas pemegang saham sehingga perusahaan menghendaki kapitalisasi permanen yang lebih besar.
2.                  Harga pasar saham mungkin saja telah melambung diatas kisaran perdagangan yang dikehendaki. Dividen saham biasanya memangkap nilai pasar per lembar saham perusahaan.
            Pada saat sebuah perusahaan yang memiliki saham yang diperoleh kembali mengumumkan diveden saham, jumlah lembar saham yang boleh diterbitkan boleh berdasarkan:
1.                  Jumlah lembar saham yang beredar (outstanding).
2.                  Jumlah lembar saham yang diterbitkan.
            Jumlah lembar saham yang dimiliki sebagai saham yang diperoleh kembali biasanya merupakan persentase kecil dari jumlah saham yang dijual.  Walaupun dividen saham tidak mengubah laba perusahaan, ekuitas para pemegang saham, dividen saham akan memperbanyak jumlah saham yang beredar. Oleh karena itu, secara teoritis, dividen saham akan mengurangi harga pasar per lembar  saham.
Pemecahan Saham
            PEMECAHAN SAHAM. Pemecahan saham / Stock split adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh para manajer perusahaan dengan melakukan perubahan terhadap jumlah saham yang beredar dan nominal per lembar saham sesuai dengan split factornya. Pada dasarnya ada dua jenis pemecahan saham yang dapat dilakukan, yaitu pemecahan naik ( split up ) dan pemecahan turun ( split down / reverse split ).
Ø  Pemecahan naik adalah meningkatan jumlah saham yang beredar dengan cara memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Pemecahan naik ini mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar.
Ø  Pemecahan turun adalah kebalikan dari pemecahan naik, yaitu peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar.
Nilai dividen saham dan pemecahan saham
            Dividen saham dan pemecahan sama memiliki nilai yang berbeda dipandang dari pihak investor dan perusahaan serta bagi perdagangan saham itu sendiri.
A.    Bagi para investor
            Secara teoritis dividen saham atau pemecahan saham bukan sesuatu yang menyangkut nilai bagi para investor. Mereka menerima tambahan jumlah saham tetapi proporsi kepemilikan perusahaan tidak berubah. Harga pasar saham tersebut akan menurun secara proporsional sehingga total nilai saham yang dipegang tetap sama.
Namun demikian, apabila investor akan menjual sebagian sahamnya dalam rangka mendapatkan kas, maka dividen saham atau pemecahan saham sangat membantu pelaksanaan tersebut. Meskipun tanpa adanya dividen saham dan pemecahan saham investor juga dapat menjual sahamnya, tetapi dividen saham atau pemecahan saham mempunyai pengaruh psikologi yang menguntungkan bagi para pemegang saham tersebut.
B.     Pengaruh nilai dividen saham dan pemecahan saham terhadap dividen kas
            Dividen saham atau pemecahan saham mungkin dibarengi dengan meningkatnya dividen kas. Kadang-kadang dividen saham diberikan kepada pemegang saham dengan maksud untuk menghemat kas. Jika laba meningkat perusahaan tidak meningkatkan dividen kas namun perusahaan bahkan menahan laba dalam jumlah yang cukup besar dan memberikan dividen saham
Pengaruh nilai dividen dan pemecahan saham terhadap perdagangan
            Pemecahan saham dan dividen saham digunakan untuk menempatkan saham pada perdagangan yang lebih disukai dengan harga yang lebih rendah. Keadaan ini untuk menarik lebih banyak pembeli dan juga mempengaruhi bauran pemegang saham (mix shareholders). Sejalan dengan meningkatnya pemegang saham individu dan menurunnya pemegang saham kelembagaan akan berdampak perdagangan saham akan lebih banyak yang terlibat.
C.    Pengaruh nilai dividen dan pemecahan saham terhadap muatan informasi
            Pemberian dividen saham dan pemecahan saham dapat menyampaikan informasi secara efektif kepada para investor daripada dengan pembicaraan yang serius. Manajemen dapat menggunakan dividen saham atau pemecahan saham untuk lebih meyakinkan tentang prospek perusahaan yang menguntungkan. Terdapat pengaruh positif yang signifikan pada harga saham yang disebabkan oleh dividen saham atau pemecahan saham. Pengaruh informasi tersebut bahwa sahamnya dinilai lebih rendah, padahal seharusnya lebih tinggi dengan adanya dividen dan pemecahan saham
Saldo Laba
Saldo laba merupakan akun perseroan yang memuat nilai sisa laba bersih usaha dikurangi kerugian bersih dari operasi dan dikurangi akumulasi dividen yang diumumkan selama umur perseroan. Saldo laba merupakan klaim pemegang saham terhadap total aktiva yang diperoleh dari akumulasi laba perseroan.
            Perseroan akan bertumbuh dengan menginvestasikan kembali aktiva yang diperolehnya dari operasi yang menguntungkan. Nilai sisa debit bahasa dari saldo laba, yang timbul karena beban operasi perseroan melebihi pendapatannya, disebut dengan defisit. Jumlah ini akan dikurangkan bahasa dari nilai sisa kredit ekuitas pemegang saham dalam neraca
Pembatasan Saldo Laba
            Batasan Penggunaan Saldo Laba Saldo laba biasanya dibagiakan dalam bentuk deviden, namun penggunaan saldo laba dapat dibatasi. Pembatasan tersebut dapat dengan alasa yakni:
1.      Batasan Legal Terdapat undang-undang yang membatasi penggunaan saldo laba untuk pembelian saham treasuri. Hal ini menjaga keutuhan modal disetor dan ketika saham treasuri dijual maka batasan tersebut tidak berlaku.
2.      Batasan Kontraktual Kontrak hutang jangka panjang mungkin mensyaratkan batasan penggunaan saldo laba, misalkan pembagian deviden. Hal ini mungkin perusahaan untuk membayar hutangnya menjadi lebih baik.
3.     Batasa Sukarela Dewan dereksi mungkin secara sukarela membatasi penggunaan saldo laba untuk tujuan-tujuan tertentu
Laporan Laba Rugi Perseroan Terbatas
            Perseroan Terbatas (corporation) adalah suatu bentuk entitas yang terpisah dan berbeda dengan pemiliknya.Laporan laba rugi Perseroan Terbatas pada umumnya serupa dengan Laporan Perusahaan Perseroangan atau Persekutuan, kecuali untuk satu hal : Pelaporan Pajak Penghasilan. Beban Pajak itu sendiri dilaporkan di bagian terpisah pada laporan laba rugi PT sebelum laba bersih
Laba Persaham
            Laba per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar. Informasi mengenai laba per lembar saham dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan deviden yang akan dibagikan. Informasi ini juga berguna bagi investor untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
            Apabila deviden yang dibayarkan pada setiap lembar saham dibandingkan dengan pendapatan per lembar saham dalam periode yang sama, maka akan diperoleh persentase pembayaran (pay out percentage/deviden payout ratio).
Perhitungan laba per lembar saham yaitu:
1.                  Laba per saham dasar
            Laba per saham dasar adalah jumlah laba pada suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa yang beredar dalam periode pelaporan. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode. Laba bersih residual adalah laba bersih (setelah dikurangi beban pajak, pos luar biasa dan hak pemegang saham minoritas) dikurangi dengan deviden saham utama yang meliputi:
1.      Deviden saham utama (preferen) bukan kumulatif yang diumumkan pada periode yang bersangkutan.
2.      Deviden saham utama (preferen) kumulatif yang terkumulasi pada periode yang bersangkutan, baik deviden tersebut sudah atau belum diumumkan.

Perhitungan pendapatan per lembar saham (EPS) dilakukan dengan cara sebagai berikut :rumus perhitungan pendapatan per lembar saham (EPS)
Apabila terdapat transaksi yang mengubah jumlah saham biasa, maka jumlah rata-rata tertimbang saham biasa harus disesuaikan. Contoh transaksi yang mengubah jumlah saham biasa adalah:
1.      Pembagian deviden saham biasa dan saham bonus.
2.      Penerbitan hak memesan lebih dulu (rights issue) untuk pemegang saham lama.
3.      Pemecahan saham (stock splits).
4.      Penggabungan saham.
Laba per saham dilusi
            Laba per saham dilusi adalah jumlah laba pada suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa yang beredar selama periode pelaporan dan efek lain yang asumsinya diterbitkan bagi semua efek x, berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
            Perhitungan laba per saham dilusi, laba bersih residual dan jumlah rata- rata tertimbang saham biasa beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Yang dimaksud dilusi adalah pengurangan terhadap laba perlembar saham yang diakibatkan oleh anggapan bahwa convertible securities sudah ditukarkan atau options dan warrants sudah digunakan atau saham-saham lain sudah dikeluarkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu.
Adapun contoh efek berpotensi saham biasa adalah:
1.      Efek utang (debt security) atau instrumen ekuitas selain saham biasa yang dapat ditukar dengan saham biasa.
2.      Waran atau opsi saham, yaitu instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham biasa dengan harga tertentu dan dalam periode (jangka waktu) tertentu.
3.      Kebijakan kepegawaian yang memberikan hak kepada karyawan untuk menerima saham biasa sebagai bagian dari remunerasi atau hak untuk membeli saham dengan syarat tertentu.
4.      Saham yang akan diterbitkan saat terpenuhinya kondisi-kondisi tertentu yang dimuat dalam suatu perjanjian, seperti kontrak pembelian usaha atau aktiva lain.
5.      Perhitungan laba per saham dilusian pada dasarnya sama dengan perhitungan LPS dasar. Perbedaannya terletak pada hal-hal berikut:
Laba bersih yang diperhitungkan adalah laba bersih residual ditambah deviden dan bunga (dihitung setelah pajak) dan disesuaikan dengan perubahan penghasilan dan beban yang disebabkan konversi ef

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencatat Penerbitan Saham Biasa dan Saham Preferen (tugas)

Peranan Koperasi Diberbagai Keadaan Pasar

Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang