Pengertian Perseroan Terbatas
Perseroan
Terbatas merupakan suatu kesatuan usaha yang dari segi hukum dipisahkan dari pemiliknya.
Karena terpisah dari pemiliknya maka kewajiban
pemilik terhadap perusahaannya terbatas sampai jumlah modal yangdisetornya.
Selain itu, bentuk perseroan memungkinkan untuk mendapatkan modal dari banyak orang, setiap orang
yang menyetor menjadi pemilik dariperseroan tadi. Karena pemiliknya terdiri
dari jumlah yang cukup banyak,maka pengelolaan perseroan akan diserahkan kepada
pihak-pihak lain yang diangkat menjadi pimpinan perseroan
tersebut. Dengan kata lain, yangmenjalankan perseroan adalah orang-orang yang
diangkat oleh pemilik.
Pemilik
perseroan terbatas merupakan kumpulan pihak-pihak yangmempunyai saham sehingga
disebut pemegang saham. Saham yang dikeluarkanoleh perseroan terbatas dapat
dicantumkan nama pemiliknya, disebut sahamatas nama, dapat juga tidak
dicantumkan nama pemiliknya.Sedangkan hak dari pemegang saham adalah sebagai
berikut ;
1.
Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan,yaitu
melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.
2.
Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yangdibagi oleh
perusahaan.
3.
Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agarproporsi pemilikan
saham masing-masing pemegang saham dapat tidakberubah.
4.
Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaandilikuidasi.
Apabila
perusahaan itu mengeluarkan satu jenis saham maka seluruhpemegang saham
mempunyai hak yang sama, tetapi bila saham yangdikeluarkan itu lebih dari satu
jenis maka yang diberikan kepada masingmasingjenis berbeda, tergantung pada
kontrak pengeluaran saham yangdisetujui.
A.
Unsur utama Modal Pemilik Perseroan Terbatas
1. Modal Disetor
Modal
yang berasal dari setoran atau transaksi dengan pemilik
a. Modal
Saham:
Nilai
nominal/nilai yang dinyatakan untuk saham biasa dan saham prioritas yang
beredar.
b. Tambahan
Modal Disetor
Meliputi
agio saham, hasil dari transaksi saham treasuri, dsb.
2. Laba
Di Tahan
Laba
ditahan merupakan elemen modal perseroan terbatas dan merupakan modal yang
berasal dari dalam perusahaan yaitu kumpulan laba dan rugi sampai saat tertentu
sesudah dikurangi deviden yang dibagi dan jumlah yang dipindahkan ke rekening
modal. Laba rugi berasal dari laba rugi usaha, laba rugi kegiatan yang tidak
rutin seperti laba penjualan aktiva tetap, dan koreksi atas laba tahun-tahun
lalu. Apabila rekening laba ditahan menunjukkan saldo debit maka disebut
defisit.Laba ditahan dapat digunakan untuk beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Pembagian
deviden.
b. Pembelian
treasury stock.
c. Pembatasan
laba ditahan untuk tujuan-tujuan tertentu (appropriations).
d. Rekapitalisasi.
e. Penyerapan
kerugian.
Pencatatan
laba ditahan hendaknya dipisahkan dari modal disetor agar dapat diketahui
sumber masing-masing modal. Walaupun laba ditahan itu sebagian jumlahnya sudah
dibatasi penggunaannya, tetapi keduanya tetap termasuk dalam jumlah laba
ditahan. Dalam neraca jumlah laba ditahan terdiridari dua golongan rekening
yaitu:
a. Laba
ditahan yang masih bebas
b. Laba
ditahan yang sudah mempunyai tujuan penggunaan.
Apabila
perusahaan mengadakan kuasi reorganisasi di mana defisit yang ada dihapuskan
dengan cara menurunkan nilai nominal saham, maka laba yang diperoleh sesudah
adanya reorganisasi semu harus diberi tanda sehingga dapat diketahui bahwa laba
ditahan itu merupakan hasil usaha sesudah adanyareorganisasi semu.
Jenis-Jenis
Saham
1.Saham Biasa (Common Stock)
Saham
biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir
dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar.
Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik
maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham preferen.
2.Saham Preferen
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai beberapa
kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian dividen atau
pembagian aktiva pada saat likuidasi. Kelebihan dalam hal pembagian dividen
adalah bahwa dividen yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham
preferen, kalau ada kelebihan, baru dibagikan kepada pemegang saham
biasa.Dividen saham preferen tidak terutang atas dasar waktu, tetapi baru
terutang jika sudah diumumkan oleh perusahaan.Dalam hal kebijakan perusahaan
tidak mengumumkan pembagian dividen dalam satu periode maka dividen tadi
hilang.
B. Penerbitan Saham
Nilai pari saham tidak mencerminkan harga pasarnya. Harga
pasar saham (dari perusahaan yang dimiliki publik) terbentuk sebagai hasil
interaksi antara pembeli dan penjual. Ada faktor – faktor lainnya di luar
kendali perusahaan (emiten) yang dapat mempengaruhi harga saham,
diantaranyaadalah perubahan tingkat suku bunga, embargo minyak, inflasi yang
tidak menentu, pemilihan kepala negara, dan perubahan situasi ekonomi maupun
masalahpolitik lainnya.
1. Saham dengan Nilai Pari
Suatu nilai yang di berikan pada setiap lembar saham, dan dicatat pada
sertifikat saham.
2. Saham Tanpa Nilai Pari
Mengharuskan bahwa semua bayaran yang diterima dari saham tersebut di akui
sebagai modal resmi sekalipun saham itu dijual dengan harga yang berbeda-beda.
3. Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya (Lumpsum Sales)
Yang menjadi masalah pada Lumpsum Sales adalah dalam hal menentukan harga
jual masing-masing jenis surat berharga. Untuk itu ada dua metode yang dapat
digunakan yaitu metode proportional dan metode incremental.Metode Proporsional.
Jika nilai pasar atau dasar lainnya yang baik untuk menentukan nilai relatif
setiap kelompok sekuritas tersedia, maka nilai lump sum yang diterima
dialokasikan di antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa sebuah perusahaan menerbitkan 1.000 lembar
saham biasa dengan nilai ditetapkan $10 yang memiliki harga pasar $20 per
saham, dan 1.000 lembar saham preferen dengan nilai pari $10 yang memiliki harga
pasar $12 per saham diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30.000.
Nilai pasar wajar saham biasa (1.000 x $20) = $20.000
Nilai pasar wajar saham preferen (1.000 x $12) =
12.000
Nilai pasar wajar agregat $ 32.000
Dialokasikan ke saham biasa :
$20.000 x $30.000 = $18.750
$32.000
Dialokasikan ke saham preferen :
$12.000 x $30.000 = $11.250
$32.000
Saham Biasa Saham Preferen
Nilai jual
$ 18.750 $11.250
Nilai nominal
$ 10.000 $10.000
Tambahan Modal Disetor
$ 8.750 $
1.250
Jurnal dari Lummp-sum Sales diatas adalah sebagai berikut :
Kas …………………………………. $30.000
Saham Biasa ……………………………………… $10.000
Agio Saham Biasa…………………………………
$ 8.750
Saham Preferen ………………………………….. $
10.000
Agio Saham Preferen……………………………..
$ 1.250
Metode Inkremental. Jika
nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan, maka metode
incremental dapat dipergunakan. Nilai pasar sekuritas itu digunakan sebagai
dasar untuk kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum
dialokasi ke kelompok di mana nilai pasar tidak diketahui. Sebagai contoh, jika
1.000 lembar saham biasa dengan nilai ditetapkan $10 memiliki nilai pasar $20
dan 1.000 lembar saham preferen dengan nilai pari $10 yang tidak memiliki nilai
pasar ditetapkan dan diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30.000, maka
alokasi adalah sebagai berikut :
Penerimaan lump sum
$30.000
Dialokasi ke saham biasa (1.000 x $20) 20.000
Saldo yang dialokasikan ke saham preferen $10.000
Saham Biasa Saham Preferen
Nilai jual
$ 20.000 $10.000
Nilai nominal
$ 10.000 $10.000
Tambahan Modal Disetor $ 10.000 $
0
Jurnal dari Lummp-sum Sales diatas adalah sebagai berikut :
Kas …………………………………. $30.000
Saham Biasa ……………………………………… $10.000
Agio Saham Biasa…………………………………
$10.000
Saham Preferen ………………………………….. $
10.000
4. Saham Diterbitkan Untuk Aktiva Selain
Kas
Adakalanya suatu
perusahaan menerbitkan sahamnya untuk aktiva selain kas, hal ini biasa terjadi
pada perusahaan yang baru dalam rangka membuat cash-flow yang baik, untuk
membayar biaya promosi dan untuk membayar land, equipment dan non-cash-assets
lainnya. Walaupun tidak ada penerimaan kas namun transaksi tersebut harus
dicatat sebesar nilai pasar wajarnya.Sebagai contoh, serangkaian transaksi
menggambarkan prosedur pencatatan penerbitan 10.000 lembar saham biasa dengan
nilai pari $10 yang ditukar dengan paten pada PT.XYZ, dalam berbagai keadaan.
1. Nilai pasar wajar paten
belum dapat ditentukan PT.XYZ, tetapi nilai pasar wajar saham diketahui sebesar
$140.000
Paten
$140.000
Saham Biasa
$100.000
Agio Saham Biasa 40.000
2. Nilai pasar wajar saham
belum dapat ditentukan oleh PT.XYZ, tetapi nilai pasar wajar paten ditetapkan
sebesar $150.000
Paten
$150.000
Saham Biasa
$100.000
Agio Saham Biasa 50.000
3. Nilai pasar wajar saham
maupun nilai wajar paten belum diketahui oleh PT.XYZ. Konsultan independen
menetapkan nilai paten sebesar $125.000 berdasarkan pada aliran kas diskonto
yang diharapkan.
Paten
$125.000
Saham Biasa (10.000 lembar
x $10) $100.000
C. Akuntansi Saham
Treasury
Saham yang diperoleh
kembali (treasury stock) adalah saham milik perusahaan yang telah diterbitkan dan
beredar, kemudian dibeli kembali oleh perusahaan.Perusahaan dapat membeli
kembali saham miliknya untuk berbagai alasan, diantaranya adalah :
1) Diberikan sebagai bonus
kepada pejabat dan karyawan perusahaan
2) Meningkatkan volume
perdagangan saham di bursa efek dengan harapan dapat mendongkrak harga pasar
saham
3) Memperoleh tambahan saham
yang akan dipergunakan dalam rangka akuisisi perusahaan lain
4) Mengurangi jumlah lembar
saham yang beredar, yang pada akhirnya akan memperbesar ;aba per lembar saham.
5) Untuk membersihkan
perusahaan dari investor yang tidak puas, mungkin untuk menghindari
pengambilalihan.
Saham treasury seharusnya
tidak dianggap sebagai aktiva, melainkan dilaporkan sebagai unsur pengurang
dalam modal pemegang saham. Tidak ada kerugian maupun keuntungan pada saat saham diperoleh kembali
sebagai saham treasury atau pada saat saham tersebut dijual (diterbitkan
kembali). Laba ditahan dapat berkurang dengan adanya transaksi saham treasury
tetapi tidak pernah bertambah oleh karena transaksi tersebut.Terdapat dua
metode yang sering digunakan untuk mencatat pembelian dan penjualan kembali treasury
stock yaitu :
1. Metode Biaya
Perolehan/ Harga Pokok
(Cost Method)
2.
Metode Nilai Nominal/Nilai Pari
D. Saham
Preferen
Saham
preferen ( preferred stock ) adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki
beberapa preferensi atau kelebihan yang tidak dimiliki oleh saham biasa,
Karekteristik berikut adalah yang paling sering berkaitan dengan penertiban
saham preferen :
1. Preferensi
atas deviden
2. Preferensi
atas aktiva pada saat likuidasi
3. Dapat
dikonvensi menjadi saham biasa
4. Dapat
ditebus pada opsi perseroan
5. Tidak
mempunyai hak suara
Karakteristik
yang membedakan saham preferen dengan saham biasa mungkin terletak pada
sifatnya yang lebih tertutup dan negatif di samping preferensinya. Misalnya,
sahampreferen tidak memiliki hak suara, tidak kumulatif, dan non
partisipasi.Saham preferen biasanya diterbitkan dengan suatu nilai pari, dan
preferensi dividen dinyatakan sebagai suatu persentase dari nilai pari. Jadi
pemegang saham preferen 8%, dengan nilai pari $100 memberikan hak dividen
tahunan $8 per saham. Saham ini biasanya disebut saham preferen 8%. Dalam kasus
saham preferen tanpa nilai pari, preferensi dividen dinyatakan sebagai jumlah
dolar spesifik ( specific dollar amount) persaham, misalnya $7 per
saham. Saham ini umumnya di sebut saham preferen $7. Preferensi untuk dividen
tidak memastikan bahwa dividen akan dibayar; hal ituhanya merupakan jaminan
bahwa tingkat dividen yang di tetapkan atau jumlah yang dapat ditetapkan pada
saham preferen harus dibayar sebelum ada dividen yang dibayaruntuk saham biasa.
Sebuah perusahaan sering
kali menerbitkan saham preferen (dan bukan meminjam uang) karena menghindari
tingginya rasio hutang terhadap ekuitas. Dalam kasus lain, perusahaan
menerbitkan saham preferen melalui private placement dengan perusahaan lain
pada tingkat dividen dibawah rata-rata pasar karena perusahaan itu akan
menerima dividen yang hampir bebas pajak (karena peraturan IRS yang menyebutkan
bahwa 70%atau 80% dividen mendapatkan pengurangan pajak).
Karakteristik Saham Preferen
Sebuah
perseroan dapat menyertakan preferensi atau batasan pada setiap kombinasi yang
diinginkan untuk menerbitkan saham preferen, sepanjang tidak bertentangan
secara spesifik dengan hukum negara
bagian, dan perseroan itu dapat menerbitkan lebih darisatu kelompok saham
preferen. Karakteristik paling umum yang melekat pada saham preferen akan di
bahas berikut ini :
1. Saham
preferen kumulatif (cumulative
preferred stock)
Dinyatakan
bahwa jikaperseroan gagal membayar dividen dalam satu tahun, maka harus di
bayarkan dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat dibagikan kepada pemegang
saham biasa.
2. Saham
preferen partisipasi (convertible
preferred stock)
Membagi rata denganpemegang saham
biasa setiap pembagian laba di luar tingkat yang ditentukan.
3.
Saham preferen konvertibel (convertible preferred stock)
Mengizinkanpemegang
saham, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi saham biasa pada rasio
yang telah di tentukan sebelumnya. Pemegang saham preferen konvertibel tidak
hanya menikmati klaim preferen atas deviden tetapi juga memiliki opsi konversi
ke pemegang saham biasa dengan partisipasi tak terbatas atas laba.
4.
Saham preferen yang dapat di tarik (callable preferred stock)
Mengizinkanperusahaan penerbit saham
untuk menarik atau menebus, pada opsinya, saham preferen yang beredar pada
tanggal tertentu di masa depan dan pada harga yang di tentukan.
5.
Saham preferen yang dapat ditebus
Semakin
banyak terbitan saham preferen yang mempunyai karakter yangmembuat yang membuat
sekuritas itu bersifat seperti hutang (mempunyai kewajiban hukum untuk
membayar) dan bukan seperti instrumen ekuitas.
Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen
Akuntansi saham preferen
pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi saham biasa. Perusahaan
mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham preferen dan tambahan modal disetor.
Sebagai gambaran, misalkan Bishop Co. Menerbitkan 10.000 saham preferen dengan
nilai pari sebesar $10 seharga $12 persaham. Bishop mencatat penerbitan ini
sebagai berikut.
Kas
|
120.000
|
Saham
preferen
|
100.000
|
Modal disetor sebagai kelebihan nilai pari
|
20.000
|
Oleh karena itu, Bishop
membuat akun terpisah antara dua jenis saham yang berbeda ini. Berkebalikan
dengan obligasi konvertibel (dicatat sebagai kewajiban saat tanggal
penerbitan), perusahaan memasukkan saham preferen konvertibel sebagai ekuitas
pemegang saham.
Komentar
Posting Komentar